Kamis, 27 Juni 2013

PUPUK ANORGANIK


1.    Pupuk dalam arti luas diklasifikasikan menjadi tujuh, diantaranya berdasarkan :
a.    Asal yang terbagi menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya, pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan atau kimia. sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Misalnya, TSP, urea, rustika, dan nitrophoska.
     Senyawa terdiri dari pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berupa senyawa organik. Sebagian besar pupuk alam tergolong pupuk organik, misalnya pupuk kandang, kompos, dan guano. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah rock phosphat, yang umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2]-. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk dari senyawa anorganik dan hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
c.    Fasa terbagi menjadi pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair yaitu pupuk berupa cairan yang cara penggunaannya dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Pupuk cair ini hanya dibedakan atas kekentalan atau konsentrasinya yang berkaitan dengan kadar unsure yang dikandungnya. Sedangkan pupuk padat yaitu pupuk yang umumnya mempunyai kelarutan beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut air. Bila diperinci pupuk padat dapat terdiri dari bermacam-macam bentuk, seperti serbuk, butiran, tablet dan kapsul.
d.  Cara penggunaan pupuk digolongkan menjadi pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk akar merupakan pupuk yang diberikan lewat tanah sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Sedangkan pupuk daun merupakan pupuk yang diberikan pada daun dengan cara disemprotkan pada permukaan daun. Sebelum digunakan pupuk daun ini terlebih dulu dilarutkan didalam air.
e.    Reaksi fisiologis pupuk terdiri dari reaksi asam dan reaksi basa yang hubungannya dengan pH tanah. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis asam, yakni pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih asam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya: ZA dan Urea. Sedangkan pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basa, yakni pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik, misalnya pupuk chili salpeter, calnitro, dan kalsium sianida
f.     Jumlah hara yang dikandung pupuk ada yang tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara, seperti pupuk urea yang hanya mengandung Nitrogen atau N. Sedangkan pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara, misalnya, NPK, amophoska, nitrophoska, dan rustika.
g.    Macam hara tanaman terdiri dari hara makro, mikro dan campuran makro dan mikro. Pupuk makro adalah pupuk yang mengandung hara makro saja dan dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar, misalnya NPK, nitrophoska, dan gandasil. Pupuk mikro, yakni pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja dan dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif sangat kecil, misalnya mikrovet, mikroplek, dan metalik. Campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandasil, bayfolan, dan rustika. Dalam penggunaannya, kedua jenis pupuk ini sering dicampur dan ditambahkan zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

2.    Pupuk buatan kalsium adalah pupuk yang digunakan untuk memperbaiki pH tanah sehingga tidak terlalu asam, seperti pupuk Ca dan Mg atau lazim disebut dengan kapur pertanian, contohnya dolomit dan kalsit. Kapur pertanian mengandung Ca dan Mg dalam bentuk CaCO3 dan MgCO3. Kedua senyawa ini didapati pada kapur pertanian dengan perbandingan yang berlainan. Bila Ca lebih dominan disebut kalsit, sedangkan Mg lebih dominan dinamakan dolomit.


Tabel kandungan Ca berbagai macam pupuk

Kalsium memiliki peranan yang erat dalam pertumbuhan apical dan pembentukan bunga (Tisdale, 1985). Selain itu, Ca juga berfungsi dalam pembelahan sel, pengaturan permeabilitas sel serta pengaturan tata air dalam sel bersama dengan unsur K, perkecambahan biji, perkembangan benang sari, perkembangan bintik akar rhizobium. Tetapi Ca relatif kurang berperan mengaktifkan kerja enzim.  Dalam pengaturan permeabilitas sel, unsur K mempertinggi permeabilitas. Sebaliknya, Ca akan menurunkannya. Dengan demikian, K dan Ca mempunyai peranan mengatur permeabilitas sel. Kalium memperbanyak penyerapan air ke dalam sel, sebaliknya Ca mempertinggi pengeluaran air dari sel sehingga mempertinggi traspirasi. Penggelembungan sel yang mengakibatkan tanaman terlalu banyak menyerap K dapat diimbangi dengan pemberian Ca ke dalam tanah.

3.    Pupuk organik adalah pupuk dengan bahan baku utama sisa makhluk hidup, seperti darah, tulang, kotoran, bulu, sisa tumbuhan, atau limbah rumah tangga, yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme pengurai sehingga warna, rupa, tekstur dan kadar airnya tidak serupa dengan bahan aslinya. Hasil pembusukan tersebut menjadi senyawa atau unsur anorganik yang menjadi unsur hara tanaman. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan atau kimia. sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi.

4.    Tidak semua jenis pupuk dapat dicampurkan satu sama lain, namun ada beberapa jenis pupuk yang dapat dicampur dengan beberapa jenis pupuk lain. Contohnya urea dapat dicampur dengan urea, ZK, SP-36 dan MOP. Sedangkan urea yang dapat dicampur segera sebelum digunakan yaitu dengan pupuk ZA dan Dolomit. Kemudian pupuk urea yang tidak dapat dicampur adalah dengan RP dan Kieserite. Hal tersebut, karena ada beberapa jenis pupuk apabila dicampur akan mengalami proses seperti:
Campuran mempunyai higroskopisitas tinggi yang menyebabkan terjadinya penggumpalan sehingga sukar digunakan atau ditabur.
Campuran kehilangan kandungan haranya (N menguap sebagai NH3).
Terbentuk senyawa baru, sehingga hara menjadi tidak tersedia bagi tanaman (P membatu).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar