Kamis, 27 Juni 2013

PUPUK ORGANIK




1.   Salah satu manfaat dari penggunaan pupuk organik adalah memperbaiki atau mengubah struktur tanah menjadi lebih baik sehingga pertumbuhan akar tanaman lebih baik pula. Saat pupuk dimasukkan ke dalam tanah, bahan organik pada pupuk akan dirombak oleh mikroorganisme pengurai menjadi senyawa anorganik yang mengisi ruang pori tanah sehingga tanah menjadi gembur. Maka dari itu pupuk organik bertindak sebagai perekat sehingga struktur tanah menjadi lebih stabil, khususnya untuk tanah ringan. Namun,  untuk tanah berat pengaruh pupuk organik pada struktur tanah hanya bersifat sementara karena pada tanah berat produk penguraian bahan organik akan mengurangi ikatan bagian dari tanah liat antara satu dengan yang lainnya, akibatnya struktur gumpalan tanah menjadi kurang kuat, sehingga menjadi mudah lepas pada waktu pengolahan tanah. Selain itu, struktur tanah dapat menjadi rusak karena pengaruh air hujan, pH tanah dan alat berat yang digunakan untuk menggali tanah.

2.  Kotoran hewan, seperti sapi, kerbau, kelinci, ayam dan kuda yang langsung diberikan pada tanaman atau tanpa proses dekomposisi akan mempengaruhi proses penyerapan unsur hara oleh tanaman, karena kotoran hewan yang tidak melalui proses dekomposisis akan sulit diserap oleh tanaman. Selain itu, pupuk yang masih masak akn menyebabkan tanaman terkena penyakit yang disebabkan oleh fungi yang terdapat pada kotoran hewan, juga pupuk yang belum masak bersifat panas akan membuat tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Maka sebagian besar kotoran hewan yang dapat dipergunakan untuk pupuk adalah yang telah mengalami pembusukan yang cukup, yaitu bila secara fisik, seperti warna, rupa, tekstur dan kadar airnya tidak serupa dengan bahan aslinya. Secara kimia bahan pembentuk juga telah terurai menjadi senyawa sedarhana yang mudah diserap tanaman.

3.    Semakin banyaknya udara yang masuk saat proses dekomposisi pupuk organik maka akan semakin banyak NH3 yang menghilang karena NH3 itu sendiri bersifat higroskopis atau mudah diserap oleh udara. Maka pada waktu penguraian pupuk dalam kondisi aerob berlangsung pula mineralisasi yang kuat dari bahan organik yang menghasilkan bentuk CO2, H20 dan NH3. Sebaliknya dalam kondisi anaerob transfor masih berlangsung tidak begitu cepat, dan bahan organik tidak terurai dengan sempurna. Saat proses ini, terbentuk berbagai gas seperti CH4, H2S dan NH3.

4.   Keadaan yang dapat mempercepat penguraian bahan organik didalam tanah adalah saat kondisi tanah dalam keadaan yang baik (gembur), yang dapat dilihat dari struktur tanah, pH tanah dan banyaknya organisme yang hidup didalam tanah. Banyaknya organisme atau jasad hidup didalam tanah akan mempengaruhi proses penguraian bahan organik didalam tanah, yaitu semakin banyak organisme yang hidup didalam tanah maka akan semakin cepat penguraian bahan organik didalam tanah, begitupun sebaliknya. Seperti cacing tanah sangat aktif dalam penguraian (dekomposisi) serasah. Namun, banyaknya organisme yang hidup didalam tanah sangat dipengaruhi oleh struktur dan pH tanah yaitu apabila pH tanah terlalu asam atau basa dan struktur tanah terlalu padat.

5.  Ada 16 unsur hara yang terdapat pada tanaman murbei baik makro maupun mikro diantaranya Nitrogen (N), Pospat (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Klor (Cl), Besi(Fe), Mangan (Ma), Tembaga (Cu), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Seng (Zn). Sedangkan untuk jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman murbei menurut petunjuk teknis di Jepang dalam Atmosoedarjo, 2000:51, jumlah N yang diperlukan untuk 0,1 ha adalah 30 kg, jumlah P disarankan ada sebanyak 14 – 16 kg dan K 12 – 20 kg dalam bentuk pupuk kimia. Namun, jumlah tersebut tegantung kepada tipe tanah dan topografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar